DAMRILayani Koridor Carrefour-Kualanamu . Senin, 06 Mei 2013 23:39 WIB Untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan, bus tidak bisa menaikkan dan menurunkan penumpang selain di Carrefour dan Kualanamu. Untuk sarana transportasi taksi Bandara Kualanamu, berdasarkan penilaian tender, pemenang untuk 200 unit taksi adalah Bluebird sebanyak 95

• Ռοщዒψιናεψ υβ
• Σօктаጸиሿ գецуро
• Уլэкоፀ րо нехинև

Tempat Nongkrong — Jadwal bis Damri dari Bandar Udara Internasional Kualanamu, Medan tentu juga mengalami perubahan layaknya layanan DAMRI di seluruh Indonesia. Bandar udara internasional Kualanamu Medan memang menjadi salah satu tujuan banyak wisatawan asing dan domestik. Sudah bukan hal yang asing apabila Medan merupakan ibukota dari Sumatera Utara yang kaya akan tempat wisata. Pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan selama masa pandemi memberikan pengaruh pada perubahan jadwal bis Damri, dan penerbangan di bandara Kualanamu Medan secara keseluruhan. Pastinya, banyak jadwal yang berubah, atau bahkan dihilangkan. Tetapi, perubahan jadwal tersebut dapat diakses melalui situs resmi Damri atau aplikasi Damri sehingga penumpang tidak harus bingung mencari jadwal bis Damri dari bandar internasional Kualanamu Medan ini. Jadwal Bis Damri dari Bandar Udara Internasional Kualanamu, Medan Dan PenyesuaiannyaMenambah Alternatif Moda Transportasi Rute bis Damri dari Bandar Udara Internasional Kualanamu yang pernah melayani para penumpang bandara internasional di ibukota Sumatera Utara ini menuju ke Amplas, kemudian ke Carrefour, dan juga ke Stabat. Tarif juga tidak terlalu mahal yakni berada pada harga di bawah Rp 50 ribu untuk tujuan ke Amplas dan Carrefour. Sedangkan untuk tarif bis Damri ke Stabat lebih mahal yakni Rp 60 ribu karena memang jaraknya yang lebih jauh. Bagi mereka yang belum pernah ke Sumatera Utara, terutama Medan, tentu Anda perlu mengetahui bahwa bandara Kualanamu ini cukup jauh dari pusat kota Medan. Jarak tempuhnya kurang lebih 24 kilometer. Perlu jarak tempuh paling tidak satu jam paling lambat apabila tidak terjadi kemacetan di jalan. Terletak di kabupaten Deli Serdang, bandar udara internasional ini melayani penumpang dengan berbagai armada bis, selain Damri. Armada bis Damri juga cukup banyak karena memang bandara ini memiliki tingkat kedatangan dan keberangkatan yang sangat tinggi. Banyak penumpang memanfaatkan layanan bis Damri karena tarif yang sangat murah namun sudah dapat menjangkau destinasi yang mereka butuhkan. Apalagi jarak waktu pemberangkatan juga tidak terlalu lama, yaitu setiap 30 menit. Layanan bis Damri sudah ada sejak pukul pagi sampai pukul WIB. Menambah Alternatif Moda Transportasi Selain bis Damri dari bandar udara internasional ketiga terbesar di Indonesia ini, sebenarnya ada pula kereta bandara. Kereta ini sudah diresmikan bertepatan dengan peresmian dari bandara ini. Memang kereta bandara dapat dinikmati oleh penumpang yang tidak ingin terjebak macet. Namun, penumpang tentu memilih moda transportasi sesuai dengan waktu keberangkatan dan kedatangan pesawat mereka. Kehadiran bis Damri, bis-bis transportasi bandara dan kereta bandara memang masih belum maksimal sejak PPKM digelar. Namun demikian, sudah terjadi peningkatan kunjungan wisatawan ke kawasan ini. Tentu hal ini adalah kabar positif yang dapat meningkatkan perekonomian di bidang pariwisata di kawasan Sumatera Utara. Pastinya, jadwal dan rute bis Damri juga akan berangsur normal karena beberapa jalur penerbangan sudah dibuka, terutama untuk tujuan kedatangan dan keberangkatan di Bandar Udara Internasional Kualanamu. Terlebih sudah banyak kemudahan yang dinikmati para calon penumpang pesawat saat ini. Salah satunya adalah tidak ada test PCR yang sempat diprotes oleh para calon penumpang. Dengan dihilangkannya kewajiban untuk test PCR dan cukup dengan tes antigen, maka penumpang pesawat pun tidak akan merasa keberatan. Dengan adanya kemudahan tersebut, pastinya jadwal bis Damri dari bandar udara internasional Kualanamu akan ditambah. Seiring dengan bertambahnya kawasan wisata di Medan dan sekitarnya, maka minat wisatawan untuk mengunjungi beberapa kota di provinsi Sumatera Utara juga semakin meningkat.